Favorite
Trade Expo Indonesia 2012 Kerang Made in Cirebon 'Terbang' Hingga ke Eropa & Amerika
Trade Expo Indonesia 2012 Kerang Made in Cirebon 'Terbang' Hingga ke Eropa & Amerika
Diposting oleh
Dewi Damayanti
di
10.09.00
Jakarta - Jangan anggap sebelah mata produk Industri
Kecil Menengah (IKM) buatan Indonesia. Bukan tak mungkin produk IKM bisa
mengalahkan produk perusahaan besar.
Misalnya produk hiasan kerang asal Cirebon, produk bernuansa etnik ini telah diekspor ke berbagai benua antaralain Eropa, Asia, Afrika hingga Amerika.
"Awalnya dari bahan bakunya saja (kerang) diekspor karena ada temannya suami saya dari luar negeri pesan kerang. Saya penasaran buat apa, akhirnya saya nggak mau kirim bahan bakunya saja. Saya buat barangnya," ungkap Pemilik CV Multi Dimensi Shell Craft Manufacturer and Exporter, Nur Handiah J Taguba kepada detikFinance di acara Trade Expo Indonesia di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (18/10/12).
Ia menceritakan usahanya dimulai pada tahun 2000, CV ini berdiri di Cirebon di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan mempekerjakan sekitar 60 orang yang diantaranya adalah para tetangganya.
"Harganya mulai dari Rp 5000 untuk gantungan kunci, pembatas buku, bunga. Dan yang paling mahal itu Rp 24 juta, itu untuk lampu dan juga ada yang 1 set furnitur yaitu kursi, meja dan cerminnya, lampunya," paparnya.
Saat ini, produk yang ditawarkanpun memiliki inovasi yang lebih maju, mulai dari hiasan, hingga lampu kristal terbuat dari kerang. "Seiring berjalannya waktu, sekarang ada 32.000 m2, kapasitas produksi kita hingga 8 kontainer (per bulan)," katanya.
Ia mengatakan, saat ini usaha yang sudah ditekuni sejak 12 tahun lalu ini sudah banyak merambah pasar dunia. Sebut saja negara Eropa seperti Jerman, Spanyol, Italia. Sedangkan untuk pasar Asia, ke Singapura, Jepang, Korea. Timur tengah, Amerika Latin hingga Afrika Selatan menjadi pelanggan produk kerang ini.
"Kirimnya 5-6 kontainer (per bulan) untuk ekspor, pasar dalam negeri kita kurang. Kita punya toko di Jogja, Bali, Jakarta dan Cirebon, tapi yang beli tetap turis asing," jelasnya.
Perusahaan milik Nur ini setiap bulan bisa menjual produknya hingga senilai Rp 2 miliar. "Nggak tentu sih, kalau lagi rame bisa sampai Rp 1 miliar lebih. Bisa sampai Rp 2 miliar," pungkasnya.
Zulfi Suhendra - detikfinance
Misalnya produk hiasan kerang asal Cirebon, produk bernuansa etnik ini telah diekspor ke berbagai benua antaralain Eropa, Asia, Afrika hingga Amerika.
"Awalnya dari bahan bakunya saja (kerang) diekspor karena ada temannya suami saya dari luar negeri pesan kerang. Saya penasaran buat apa, akhirnya saya nggak mau kirim bahan bakunya saja. Saya buat barangnya," ungkap Pemilik CV Multi Dimensi Shell Craft Manufacturer and Exporter, Nur Handiah J Taguba kepada detikFinance di acara Trade Expo Indonesia di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (18/10/12).
Ia menceritakan usahanya dimulai pada tahun 2000, CV ini berdiri di Cirebon di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan mempekerjakan sekitar 60 orang yang diantaranya adalah para tetangganya.
"Harganya mulai dari Rp 5000 untuk gantungan kunci, pembatas buku, bunga. Dan yang paling mahal itu Rp 24 juta, itu untuk lampu dan juga ada yang 1 set furnitur yaitu kursi, meja dan cerminnya, lampunya," paparnya.
Saat ini, produk yang ditawarkanpun memiliki inovasi yang lebih maju, mulai dari hiasan, hingga lampu kristal terbuat dari kerang. "Seiring berjalannya waktu, sekarang ada 32.000 m2, kapasitas produksi kita hingga 8 kontainer (per bulan)," katanya.
Ia mengatakan, saat ini usaha yang sudah ditekuni sejak 12 tahun lalu ini sudah banyak merambah pasar dunia. Sebut saja negara Eropa seperti Jerman, Spanyol, Italia. Sedangkan untuk pasar Asia, ke Singapura, Jepang, Korea. Timur tengah, Amerika Latin hingga Afrika Selatan menjadi pelanggan produk kerang ini.
"Kirimnya 5-6 kontainer (per bulan) untuk ekspor, pasar dalam negeri kita kurang. Kita punya toko di Jogja, Bali, Jakarta dan Cirebon, tapi yang beli tetap turis asing," jelasnya.
Perusahaan milik Nur ini setiap bulan bisa menjual produknya hingga senilai Rp 2 miliar. "Nggak tentu sih, kalau lagi rame bisa sampai Rp 1 miliar lebih. Bisa sampai Rp 2 miliar," pungkasnya.
Zulfi Suhendra - detikfinance
0 komentar :
Posting Komentar